Tugas dari materi presentasi kelompok 5 Kalimat

1. Jelaskan bagaimana sebuah pernyataan dapat disebut sebagai kalimat?

Jawab :

Sebuah pernyataan (lisan atau tulis) dapat dikategorikan sebagai kalimat bila memiliki dua persyaratan pokok. Persyaratan pokok tersebut adalah (1) unsur predikat dan (2) permutasi atau perubahan urutan unsur kalimat. Setiap kalimat sekurang-kurangnya memiliki predikat. Dengan kata lain, jika suatu pernyataan memiliki predikat, pernyataan itu merupakan kalimat.

2. Jika sebuah pernyataan tidak mengandung predikat, apakah bisa disebut kalimat? Jelaskan!

Jawab :

Tidak bisa, karena jika suatu pernyataan tidak memiliki predikat itu disebut frasa.

3. Kalimat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yakni kalimat tunggal, kalimat majemuk, kalimat lengkap, kalimat tidak lengkap, kalimat inversi dan kalimat permutasi. Buatlah masing-masing satu contoh kalimat dari jenis-jenis kalimat tersebut!

Jawab :

1)      Kalimat tunggal : - Andi pergi iburan ke Yogyakarta

2)      Kalimat majemuk : - Petugas kebersihan sudah sibuk membersihkan saluran air sebelum memasuki musim hujan.

3)      Kalimat lengkap : -  Ibu akan memasak mi goreng untuk makan malam

4)      Kalimat tidak lengkap : - Selamat datang

5)      Kalimat inversi : - Mekar bunga-bunga dihalaman pagi ini

6)      Kalimat permutasi : - Ada sebuah kotak berisi 3 bola masing-masing berwarna merah, hijau dan biru.

4.   4. Salah satu syarat kalimat efektif yaitu harus gramatikal. Apa yang dimaksud gramatikal disini? Jelaskan!

Jawab :

Kalimat gramatikal berarti kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah tata bahasa: kaidah pembentukan bunyi/ortografis, kaidah pembentukan kata, kaidah penyusunan kalimat, dan kaidah penulisan paragraf.

5. Sebukan dan jelaskan hal-hal yang terkait dengan gramatikal!

Jawab :

1)      Kalimat harus mempunyai subjek dan predikat, Gagasan suatu kalimat hanya bisa dipahami dengan jelas bila tersusun atas unsur subjek dan predikat. Akan tetapi, ketentuan tersebut dapat dilanggar dalam menulis novel, komik, dongeng, dan tulisan berjenis narasi atau deskripsi.

2)      Subjek tidak boleh didahului oleh kata depan, Agar kalimat yang dihasilkan efektif, unsur subjek tidak boleh didahului oleh kata depan. Yang termasuk kata depan, antara lain, adalah di, ke, dari, pada, kepada, dengan, bagi.

3)      Predikat dan objek tidak diselipi kata lain, Bila predikat diisi oleh verba transitif (verba berawalan meng- (dengan berbagai alomorfnya), me-kan, memper-, memperkan- , memper-i), kehadiran objek menjadi wajib. Karena objek menjadi wajib, antara predikat dan objek tidak boleh diselipi oleh kata lain. Objek harus selalu berada di sebelah kanan predikat.

4)      Tidak terdapat subjek ganda pada kalimat tunggal, Agar kalimat dapat dipahami dengan baik oleh pembaca, kalimat tunggal tidak boleh mengandung dua subjek.

5)      Keterangan tambahan terletak disebelah kanan unsur yang diterangkan, Menurut Chaer (2011: 55), keterangan tambahan harus terletak langsung di sebelah kanan unsur yang diterangkan. Contoh : Kenakalan remaja banyak menjadi bahan pembicaraan dalam masyarakat terutama mengenai penyalahgunaan obat terlarang.

6)      Predikat tidak boleh didahului oleh yang, di depan predikat tidak boleh diberi kata yang karena unsur kalimat ini bukan predikat, melainkan keterangan subjek.  

7)      Penggunaan konjungsi antarkalimat secara tepat, konjungsi antrakalimat adalah kata penghubung yang menghubungkan dua kalimat yang berbeda agar kedua kalimat itu memiliki keterkaitan. Yang termasuk konjungsi antarkalimat adalah dengan demikian, oleh sebab itu, oleh karena itu, karenanya, setelah itu, sebelum itu, akan tetapi, namun, sementara itu, kendati demikian.

8)      Penggunaan konjungsi intrakalimat pada kalimat majemuk secara tepat, setiap kalimat majemuk, baik kalimat majemuk bertingkat maupun kalimat majemuk setara harus memiliki konjungsi.Dalam struktur majemuk bertingkat, klausa bawahan selalu dilekati oleh konjungsi. Penggunaan koma dilakukan apabila klausa bawahan mendahului klausa utama. Ketiadaan konjungsi kadang berpotensi menghadirkan multitafsir karena pada dasarnya konjungsi hadir untuk menunjukkan relasi makna antarklausa.

Komentar